25 Juli 2013

Di Jejak Mata, Kata, dan Cinta




 
Oleh Frans Anggal



BERARTI

Chairil bilang:
Sekali berarti
Sudah itu mati

Aku bilang:
Sekali berarti
Engkau abadi

Ende, 14 Januari 2013




HIDUP

Chairil bilang:
Hidup hanyalah
Menunda kekalahan

Aku bilang:
Hidup adalah
Jalan menuju kemenangan

Ende, 20 Januari 2013




JEJAK  

Di pantai ini jejak pelintas
Tersapu ombak sampai tuntas
Hanya tapak kakimu mulus
Terpatri tak terhapus
Ombak tak mampu menghalau
Karena ia tahu siapa engkau
Seseorang yang tetap berarti
Meski t’lah pergi dan tak kembali

Ende, 28 Januari 2013




MATA

Mata-Mu ….
Lebih nanar dari tatap
Lebih sayu dari rayu
Lebih dekat dari dekap
Lebih jauh dari jangkau
Lebih ceria dari cinta
Lebih pilu dari rindu

Ende, 29 Januari 2013




KATA

Durinya kata
Meluka sukma
Onak bahasa
Mengoyak jiwa
Tanpa tega
Marahmu darah
Tanpa cinta
Gerammu nanah

Ende, 6 Februari 2013




CINTA

Ia tak menghabis-
habiskan cinta
karena itu hanyalah
kesenangan
Tapi Ia mencintai
habis-habisan
karena itu adalah
kemenangan

Ende, 26 Februari 2013





HENING

Hening itu adalah bening
Cermin kita mengaca diri
Tapi kita takut untuk menatap
Karena luka akan tersingkap
Maka kita tinggalkan hening
Kembali tenggelam dalam bising

Ende, 20 April 2013




Catatan: “Di Jejak Mata, Kata, dan Cinta” dimuat pada Harian Umum Flores Pos edisi Selasa, 23 April 2013, halaman 10.

Tidak ada komentar: