Kebijakan Baru Redaksional Flores Pos
Oleh Frans Anggal
Dua tahun lebih Flores Pos berjalan di atas kebijakan redaksional yang menekankan transparansi dan akuntabilitas wartawan. Hal ini ditandai penulisan berita byline. Nama wartawan ditulis lengkap, langsung di bawah judul berita, disertai nomor telepon.
“Bentara” Flores Pos edisi Sabtu 9 September 2006 menjelaskan begini. Di Indonesia, kebanyakan suratkabar tak memakai byline. Dampaknya, akuntabilitas wartawan disembunyikan di balik tanggung jawab institusi. Padahal dua hal ini bisa dibedakan. Kalau seorang wartawan diberi byline, ia akan lebih bertanggung jawab terhadap isi laporannya karena publik akan tahu siapa wartawan yang bekerja konsisten menghasilkan berita-berita bermutu. Juga sebaliknya, publik akan tahu wartawan mana yang pernah bikin salah.
Dua tahun berlalu, byline dirasakan sangat bermanfaat. Ini menjadi dasar bagi Flores Pos maju selangkah lagi. Tidak cukup hanya mencantumkan nama lengkap wartawan atau reporter yang meliput dan menulis berita. Berita yang tercetak di koran adalah berita reporter yang telah disunting atau diedit oleh redaktur atau editor.
Dalam mengedit berita reporter, editor berkewajiban melengkapi, memperbaiki, dan menyempurnakan berita. Selain memiliki kewajiban, editor memiliki wewenang. Dia menentukan boleh tidaknya berita diturunkan. Karena kewenangannya itulah, dalam tradisi jurnalisme yang benar, editorlah yang bertanggung jawab atas berita yang diterbitkan. Secara berjenjang, tanggung jawab ini juga ada pada managing editor (redaktur pelaksana) dan chief editor (pemimpin redaksi).
Nah. Kalau demi transparansi dan akuntabilitas, nama lengkap reporter dicantumkan, mengapa editornya ‘disembunyikan’? Inilah yang menjadi dasar sehingga mulai penerbitan Selasa 14 April 2009 nanti, khusus untuk berita hasil liputan reporter dan kontributor Flores Pos, nama lengkap editor dicantumkan pada akhir berita (tag line).
Demi transparansi dan akuntabilitas yang sama, kolom “Bentara” pun akan ditulis secara byline. Mempertimbangkan “Bentara” sebagai sikap resmi institusi Flores Pos terhadap sebuah isu maka atribut penulis dicantumkan, langsung di bawah nama penulis. Sedangkan nomor HP, email, blog (sejauh ada) dicantumkan pada akhir tulisan.
Sebagai upaya memperkaya dan menganekaragamkan isi, Flores Pos akan menghadirkan pula kolom “Asal Omong” dan/atau “Sekenanya Saja”, kolom khas dari SKM Dian yang sudah ‘almarhum’. Kolom ini akan diisi oleh para redaktur Flores Pos, ditulis secara byline, disertai atribut dan pasfoto. Nomor HP, email, blog (sejauh ada) akan dicantumkan pada akhir tulisan.
Itulah tiga hal baru persembahan Flores Pos. Kami menjadikannya kado Paska buat Anda. Tujuan kami hanya satu: Flores Pos semakin berkualitas. Media berkualitas, masyarakat cerdas.
“Bentara” FLORES POS, Rabu 8 April 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar