Pelantikan Bupati dan Wabup Ende 2009-2014
Oleh Frans Anggal
Mulai hari ini, Selasa 7 April 2009, Kabupaten Ende dipimpin nakhoda baru. Era Paulinus Domi dan Bernadus Gadobani telah berlalu. Kini giliran Don Bosco M Wangge dan Achmad Mochdar.
Wangge-Mochdar adalah duet pertama hasil pilkada langsung yang menang secara sangat meyakinkan. Sangat meyakinkan, karena mereka mengalahkan enam kandidat lainnya hanya dalam satu putaran dengan perolehan suara signifikan, 40-an persen.
Perolehan suara ini menunjukkan besarnya kepercayaan masyarakat. Besarnya harapan masyarakat. Yang berarti pula besarnya ‘beban’ yang harus dipikul. Apa persisnya ‘beban’ itu?
Dalam sambutannya yang diturunkan Flores Pos sehari sebelum pelantikan, Bupati Don Wangge menamakan ‘beban’ itu ‘masalah pokok’. Ada tiga masalah pokok yang dihadapi Kabupaten Ende. Yaitu, kemiskinan yang meningkat dari tahun ke tahun, rendahnya mutu pendidikan, dan rendahnya derajat kesehatan masyarakat.
Penyebab utama tiga masalah pokok ini adalah salah urus yang dilakukan birokrasi. Karena itu, duet ini akan menempuh dua jalur jalan keluar. Jalur fungsional dan jalur kultural.
Yang dilakukan pada jalur fungsional adalah menata pemerintahan yang baik (good governance), memberantas KKN, meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan mendorong partispasi masyarakat dalam pembangunan.
Untuk menata pemerintahan, Wangge-Mochdar akan mereformasi birokrasi melalui perampingan organisasi agar lebih efisien serta meninjau kembali mutasi dan promosi jabatan aparatur. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, duet ini akan membentuk unit pelayanan satu atap.
Pada jalur kultural, Wangge-Mochdar akan mengembangkan budaya pemerintahan saate atau sehati yang juga merupakan akronim dari selaras (dengan Tuhan, alam, sesama), akal budi luhur dan percaya diri, serta teladan dan keteladanan.
Sasarkan dari semua ini adalah perubahan etos birokrasi dari birokrasi yang dilayani menjadi birokrasi yang melayani dan mempunyai kinerja yang baik. Karena itulah, Bupati Wangge memberi judul sambutannya, “Kepuasan Masyarkat adalah Kunci Keberhasilan Birokrasi”.
Dalam spirit saate, Wangge-Mochdar memohon dari semua pihak yang berkehendak baik, dukungan doa dan kerja sama. Kita dukung. Dukung lewat doa dan kerja sama.
Kerja sama, demi keluhuran maknanya, tidak boleh menjadi persekongkolan. Yang baik kita puji. Yang buruk kita kritik. Ini salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan, yang adalah juga salah satu program inti Wangge-Mochdar. Profisiat!
“Bentara” FLORES POS, Selasa 7 April 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar