28 Maret 2009

Akhiri YOGA vs ABBA (Bupati-Wabup Terpilih Manggarai Timur)

Oleh Frans Anggal

Menanggapi kemenangannya dalam pilkada Manggarai Timur, bupati terpilih Yoseph Tote mengatakan, kini tak ada lagi dikotomi YOGA dan ABBA. “Yang ada saat ini adalah warga Manggarai Timur. Kita harus bersatu hati membangun kabupaten baru ini.”

YOGA (Yoseph Tote dan Andreas Agas) dari Partai Golkar menang atas ABBA (Yos Byron Aur dan Gonis Bajang) dari PDIP dalam pilkada putaran kedua 30 Desember 2008. Beberapa pekan pasca-pilkada, YOGA-ABBA masih menjadi perbincangan hangat dengan nuansa dikotomis yang kental.

Masyarakat Manggarai Timur yang relatif homogen mudah mengetahui siapa-siapa orang YOGA dan siapa pula orang-orang ABBA. Mereka tahu kepada siapa kepala dinas ini, pengusaha itu, dan caleg anu memberi dukungan. Mereka tahu berapa duit yang digelontorkan pengusaha untuk paket tertentu. Berbekal pengalaman, mereka bahkan bisa menebak dampak pertarungan dikotomis ini. Pengusaha mana yang bakal makmur dan mana yang akan gigit jari; pejabat mana yang bakal dipromosikan dan mana yang akan ditendang buang.

Dalam nuansa perbincangan masyarakat yang kental dikotomis ini, pernyataan bupati terpilih Yoseph Tote terdengar melegakan. Tak ada lagi dikotomi YOGA-ABBA. Yang ada hanyalah warga Manggarai Timur. Saatnya bersatu hati membangun. Sungguh tepat, terutama jika dilihat dari tujuan pembetukan Manggarai Timur.

Pembentukan Manggarai Timur merupakan keinginan semua pihak (pemerintah, swasta, dan masyarakat). Tujuannya tiada lain untuk mempercepat perwujudan kesejahteraan masyarakat, membebaskan masyarakat dari kemiskinan dan busung lapar, memperbaiki layanan publik, meningkatkan investasi dan pembangunan ekonomi, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, menjamin terselenggaranya tatanan pemerintahan yang baik dan demokratis, mengurangi KKN dan penyelewengan kekuasaan, mendorong efektivitas dan efisiensi birokrasi publik, mendekatkan hubungan pemerintah dengan masyarakat, memperbaiki kualitas layanan publik dan ketersediaan saran publik (jalan raya beraspal, rumah sakit dan puskesmas yang terjangkau, penerangan listrik yang murah, air bersih yang tersedia bagi semua rumah tangga), meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat dalam kebijakan pemerintah, memudahkan kesempatan berusaha, memperbaiki gizi dan pemenuhan kebutuhan ibu hamil dan melahirkan, dsb.

Semua tujuan mulia ini hanya bisa tercapai kalau semua pihak bersatu hati membangun kabupaten baru ini. Karena itu, segala bentuk dikotomi harus diakhiri. Tak boleh ada lagi YOGA dan ABBA. Yang ada hanyalah warga Manggarai Timur. Pernyataan bupati terpilih Yoseph Tote ini sangat tepat. Kita tunggu pemenuhannya.

"Bentara" FLORES POS, Senin 12 Januari 2009

Tidak ada komentar: