12 Maret 2009

Benahi Pelabuhan Ipi

Oleh Frans Anggal

Uji coba KM Awu di dermaga pelabunan Ipi-Ende sukses. Kekhawatiran kapal akan kandas di lokasi bangkai KM Nusa Damai tidak terbukti. Setelah tiga setengah tahun lumpuh pasca-tenggelamnya KM Nusa Damai, kini dermaga Ipi kembali bisa digunakan. Kondisi ini akan menggeliatkan perekonomian kabupaten Ende dan sekitarnya. “Selesailah sudah penderitaan yang dialami selama tiga tahun enam bulan,“ kata Bupati Ende Paulinus Domi.

Di balik kegembiraan, ada yang perlu segera diperhatikan. Ini catatan Muhisi, nakhoda KM Awu usai uji coba. Fasilitas pelabuhan Ipi masih minim seperti tiga setengah tahun lalu. “Kondisinya masih begini-begini saja.” Ia berharap Pemkab Ende memperhatikan hal ini.

Benar. Pelabuhan Ipi yang kembali normal tidak cukup hanya disyukuri, tapi juga perlu segera diperlengkapi dengan fasilitas memadai seperti yang diharapkan Muhisi. Suara Muhisi mewakili harapan masyarakat dan pengguna jasa pelabuhan.

Harapan itu tidak berlebihan. Peran dan fungsi pelabuhan sangat penting dalam pergerakan dan pertumbuhan perekonomian. Sejak awal perkembangan ekonomi dunia, pelabuhan dalam bentuknya yang paling sederhana pun telah menjadi faktor penting pergerakan ekonomi yang ditandai pertukaran arus barang atau logistik.Apalagi di Indonesia yang adalah negeri kepulauan. Pentingnya pelabuhan kian terasa terutama ketika perdagangan antardaerah atau antarpulau hanya akan memperlihatkan skala ekonomis dan efisiensinya bila ditunjang moda transportasi laut. Itulah yang dirasakan masyarakat kabupaten Ende, terutama selama tiga setengah tahun lumpunnya pelabuhan Ipi.

Kini pelabuhan Ipi kembali normal. Derita panjang tiga setengah tahun cukup banyak mengajarkan betapa pentingnya sebuah pelabuhan. Kesadaran yang lahir dari pengalaman pahit seperti ini mudah-mudahan melahirkan kesadaran lebih jauh bahwa pelabuhan yang diperlengkapi dengan fasilitas memadai akan lebih mampu menggenjot perekonomian masyarakat.

KM Awu akan kembali menyingahi pelabuhan Ipi secara rutin. Begitu juga KM Willis. Kapal-kapal ro-ro pun segera menyusul. Gambarannya jelas: frekuensi dan intensitas bongkar muat di pelabuhan Ipi akan meningkat dari waktu ke waktu. Selain meningkatkan denyut perekonomian, peningkatan ini dengan sendirinya pula meningkatkan risiko keamanan dan keselamatan aktivitas pelabuhan. Fasilitas pelabuhan yang minim tentu akan memperbesar risiko itu.

Demi keamanan, kenyamanan, dan kelancaran kegiatan kepelabuhan, Ipi perlu secepatnya dibenah dan diperlengkapi. Rasa syukur kita atas ‘hidup’ kembalinya sebuah pelabuhan yang ‘mati’ hanya bernilai bila kita memperhatikannya.

"Bentara" FLORES POS, Selasa 18 Maret 2008

Tidak ada komentar: