16 Maret 2009

Selamatkan Hutan Mbeliling

Oleh Frans Anggal

Tiga dari empat jenis burung endemik Flores di hutan Mabeliling, Mabar, terancam punah. Yaitu, Kehicap flores (Monarcha sacerdotum) atau ‘cik’ dalam bahasa setempat, Serindit flores (Loriculus flosculus) atau ‘keling koe’, dan Gagak flores (Corvus florensis) atau ‘ka’. Terancam punah, karena perburuan liar, penebangan hutan, dan pengambilan hasil hutan. “Sangat disayangkan kalau nanti benar-benar punah. Padahal di dunia, ketiga burung tersebut hanya ada di kawasan hutan Mbeliling,” kata Umbu Randja Pati, staf Yayasan Burung Indonesia Cabang Mabar.

Flores dengan hutan Mbeliling-nya sangat berarti di mata dunia. Tidak hanya karena spesies burungnya, tapi juga tumbuhan-tumbuhannya yang endemik. Beberapa spesies tumbuhan diketahui memiliki hubungan dengan spesies di Kalimantan, Filipina, dan Irian di masa lalu. Lebih dari 20 spesies tumbuhan baru telah dideskripsikan berdasarkan koleksi dari Mbeliling.

Hingga saat ini spesies-spesies tumbuhan tersebut hanya dijumpai di kawasan ini, termasuk perwakilan dari marga-marga baru untuk Nusa Tenggara (Urobotrya florensis dan Sympetalandra schmutzii) dan beberapa spesies pohon (Helicia sp. dan Ternstroemia sp.) serta beberapa spesies anggrek (Corybas sp. dan Coelogyme sp.) yang belum dapat dideskripsikan.

Beragam spesies tumbuhan ini menggambarkan beberapa pengetahuan yang unik mengenai proses evolusi dan biogeografi di Asia Tenggara, di antaranya merupakan bukti adanya hubungan dengan Kalimantan, Filipina, dan Irian di masa lalu.

Di Flores ada hubungan antara pola endemisitas tumbuhan dan kekhasan burung. Contoh terbaik justru dijumpai di hutan Mbeliling itu. Dibandingkan kawasan konservasi lainnya di Flores, Mbeliling memiliki jumlah tertinggi untuk spesies burung yang memiliki arti penting bagi konservasi. Jumlah ini mencakup tiga dari empat spesies endemik dan 17 dari 20 spesies burung penting lainnya.

Kita pantas bangga, bukan? Tapi apa arti kebanggan kita kalau hutan yang merupakan rumah terpenting bagi burung-burung dan tumbuh-tumbuhan endemik Flores itu terus-menerus terancam. Bukan mustahil, oleh perburuan liar, penebangan hutan, dan pengambilan hasil hutan, kebanggaan itu akan hanya menjadi kebanggaan nostalgik, bahwa dulu kita ‘pernah’ memiliki hutan Mbeliling, ‘pernah’ memilik jenis burung dan tumbuhan yang tiada duanya di dunia.

Sudah sangat mendesak, hutan Mbeliling segera diselamatkan. Langkah penyelamatannya mesti terpadu, meliputi penyadaran dan pendidikan, monitoring, serta penegakan hukum. Yang juga perlu didorong adalah peran aktif masyarakat melalui Kelompok Masyarakat Pelestari Hutan (KMPH), sebagai ujung tombak dalam menjaga kelestarian hutan.

"Bentara" FLORES POS, Sabtu 26 April 2008

Tidak ada komentar: