25 Maret 2009

Gerakan Donor Darah

Oleh Frans Anggal

RSUD Flotim sudah selesai membangun gedung unit bank darah, yang sebelumnya digabungan dengan unit laboratorium. Dengan demikian, kesulitan mulai bisa diatasi, kata Direktur RSUD Yosep Usen Aman. Selama ini stok darah pada rumah sakit sangat terbatas. Keluarga pasien selalu diminta mencari sendiri donor.

Bank darah sangat penting. Tugas bank ini adalah mengumpulkan, menguji, dan menyimpan darah. Unit ini dengan teliti melakukan penapisan (screening) darah terhadap kuman penyebab penyakit, seperti virus HIV, hepatitis, dll. Bank darah juga melakukan pemeriksaan terhadap darah yang didonorkan untuk mengetahui golongan darahnya.

Yang sering menjadi soal adalah ketersediaan darah. Tanpa ketersediaan darah, bank darah tak ada gunanya. Ketersediaan darah semakin mendesak karena kebutuhan akan darah semakin meningkat akibat perubahan gaya hidup masyarakat yang menimbulkan banyak efek samping, seperti kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja yang pada gilirannya memerlukan penambahan darah bagi korban. Kemajuan teknologi, khususnya kedokteran, juga memunculkan banyak metode terapi yang pada pelaksanaannya sering membutuhkan banyak darah.

Yang memprihatinkan, meningkatnya kebutuhan akan darah tidak diimbangi dengan ketersediaan darah dalam jumlah memadai. Ini dikeluhkan tidak hanya oleh rumah sakit, tapi juga oleh Palang Merah Indonesia (PMI) yang salah satu tugasnya melayani transfusi darah. Penyebabnya, antara lain, masih rendahnya kesadaran dan kerelaan masyarakat menjadi donor.

Di Indonesia, tahun 2000 saja, tingkat donasi masih sangat jauh dari cukup, cuma 5 per 1.000 penduduk, bandingkan dengan Malaysia (10 per 1.000), Singapura (24 per 1.000), atau Jepang (68 per 1.000). Keadaan ini tidak bisa menjawab kebutuhan nyata akan darah yang mencapai 1,3 juta kantung per tahun.

Sudah saatnya gerakan donor darah digencarkan. Masyarakat perlu disadarkan tentang nilai setetes dari bagi orang yang sangat membutuhkannya. “Darah adalah bingkisan untuk kehidupan” (blood, a gift for life), begitu tema Hari Donor Darah Sedunia ketika diperingati untuk pertama kalinya di Johannesburg, Afrika Selatan, 14 Juni 2004.

Khusus untuk Flotim yang sebentar lagi memiliki bank darah, gerakan donor darah sudah sangat mendesak. Tanpa ketersediaan darah dalam jumlah memadai, bank darah tetap tidak akan banyak membantu masyarakat. Diperlukan, perhatian serius dan partisipasi aktif semua unsur terkait, terutama pemerintah. Jadikan pengelolaan darah sebagai salah satu prioritas pembangunan kesehatan.

"Bentara" FLORES POS, Rabu 17 September 2008

Tidak ada komentar: