08 Februari 2009

Kita Dukung Lampu Hemat Energi

Oleh Frans Anggal

“Kami tidak mau hanya omong. Masyarakat pelanggan harus menggunakan lampu hemat energi. Karena itu, pada hari ini kami langsung membawa lampu hemat energi sebanyak 2.400 buah. Masyarakat pelanggan yang ingin menggunakan lampu hemat energi, silakan membelinya.” Demikian disampaikan Manajer PT PLN Cabang Flores Bagian Barat Andreas Dua, S.T. dalam kegiatan Gerakan Hemat Energi di Kecamatan Pulau Ende, Sabtu 22 Juli 2006, sebagaimana diwartakan Flores Pos.

Pulau Ende merupakan kecamatan pertama, tempat sosialisasi ‘besar-besaran’ dilancarkan PLN dalam Gerakan Hemat Energi di Kabupaten Ende. Untuk kegiatan perdana di Pulau Ende, Andreas Dua memboyong semua asisten manajer (asman) dan karyawannya hingga hanya menyisakan empat orang di kantor pusat. Yang mereka lakukan kali ini memang bukan hanya sekadar sosialisasi sebagaimana lazim dilakukan salama ini. Mereka juga bertindak sebagai ‘papalele’ yang manawarkan lampu hemat energi dari rumah ke rumah.

Dari hari-hari pertama gebrakan, terlihat jelas bahwa masyarakat pelanggan sangat antusias. Dengan penjelasan melalui tatap muka, baik secara massal dalam pertemuan awal maupun secara personal door to door, masyarakat menjadi semakin mengerti akan keuntungan menggunakan lampu hemat energi. Dengannya pula mereka sadar bahwa penggunaan lampu boros energi yang menjadi kebiasan mereka selama ini ternyata tidak hanya menguras kocek karena mahalnya membayar rekening, tetapi juga telah ‘menghalangi’ akses bagi calon pelanggan yang kini masih antre pada daftar tunggu yang semakin panjang dari bulan ke bulan.

Melalui sosialisasi, masyarakat jadi tahu, kondisi keuangan PLN yang buruk tidak memungkinkan BUMN ini membeli mesin baru guna memenuhi permintaan listrik para calon pelanggan. Satu-satunya upaya yang mungkin dalam kondisi ‘bangkrut’-nya saat ini adalah menghemat energi. Dan salah satu caranya yang paling efektif adalah dengan menggunakan lampu hemat energi.
Dalam hitungan-hitungan, kalau setiap pelanggan cukup menggunakan dua buah saja lampu hemat energi maka beberapa mesin bisa istirahat dan dengan demikian menghemat sekian drum solar. Mesin-mesin dan solar yang ‘frei’ inilah yang nantinya digunakan untuk melayani permintaan ribuan calon pelanggan yang sudah lama antre.

Masalah ini tentunya akan teratasi bila sumber pembangkit listrik panas bumi di Mutubusa (Ende), Mataloko (Ngada), dan Ulumbu (Manggarai) telah berfungsi dalam interkoneksi pelistrikan Flores-Lembata. Tetapi menunggu megaproyek itu selesai memakan waktu bertahun-tahun, sementara krisis listrik terjadi sepanjang dan setiap hari, yang tidak bisa ditunda-tunda pemecahannya. Karena itulah Gerakan Hemat Energi melalui pemakan lampu hemat energi merupakan pilihan yang tepat dan mendesak.

Kita mendukung langkah ini. Apresiasi patut kita berikan tidak hanya kepada Andreas Dua dan jajarannya yang telah mengayunkan langkah konkret sosialisasi dan pemasaran lampu hemat energi, tetapi juga kepada Pemkab Ende yang telah membangun komitmen bersama dalam gerakan besar dan nyata ini yang akan membawa kemaslahatan bagi masyarakat.

Kita berharap, langkah yang telah diayunkan PLN dan pemkab di Kecamatan Pulau Ende akan diderapkan berkesinambungan dan konsisten di kecamatan lain di Kabupaten Ende. Kita optimistis, gerakan ini akan berhasil. Apalagi, PLN memberikan kemudahan. Lampu hemat energi yang harganya lebih mahal daripada harga lampu biasa bisa dibeli dengan cara mencicil. Beli 2 buah, cicil 6 bulan. Beli 4 buah, cicil 12 bulan. Lagipula, garansinya satu tahun.

“Bentara” FLORES POS, Selasa 25 Juli 2006

Tidak ada komentar: